Pantangan Bagi Penderita Hemoroid

Jahe

Mengalami hemoroid memang tidak menyenangkan, apalagi bagi orang yang memiliki rutinitas untuk berlama-lama duduk di depan komputer atau berkendara. Rasa tidak nyaman tentu saja akan sangat mengganggu dan akan berpengaruh pada produktivitas sehari-hari. Bagi penderita hemoroid sangat penting untuk menjaga makanan dan beraktivitas agar hemoroid yang diderita tidak semakin mengganggu dan semakin parah. Akan lebih baik jika pola makan dan aktivitas tersebut dibarengi dengan makanan yang kaya serat untuk mempercepat kesembuhan.

Makanan-makanan yang sulit dicerna menjadi pantangan yang harus dihindari ketika menderita hemoroid. Makanan-makanan tersebut bisa membuat feses menjadi keras sehingga sulit keluar ketika buang air besar, sehingga perlu mengejan lebih keras yang bisa mengakibatkan hemoroid yang diderita bertambah parah. Menjaga makanan merupakan salah satu faktor penting dalam mengobati hemoroid. Berikut adalah beberapa pantangan yang harus dihindari ketika menderita hemoroid:

·         Menahan Buang Air Besar: Semakin lama menahan buang air besar akan membuat feses semakin keras, akibatnya akan membuat feses sulit untuk dikeluarkan ketika buang air besar, sehingga perlu mengejan lebih keras untuk mengeluarkan feses yang akibatnya bisa membuat hemoroid semakin parah.

·         Mengejan terlalu keras: Mengejan saat buang air besar dapat memperparah hemoroid karena akan membuat tekanan pada pembuluh darah di anus dan rektum semakin besar. Hal ini bisa memperparah hemoroid yang diderita.

·         Berlama-lama saat buang air besar: semakin lama berjongkok saat buang air besar, semakin lama juga tekanan yang akan diterima oleh pembuluh darah di anus dan rektum. Kondisi ini tentunya akan membuat hemoroid yang didertia semakin parah.

·         Makanan berkadar garam tinggi: Makanan-makanan cepat saji atau cemilan-cemilan yang banyak beredar biasanya mengandung garam yang tinggi. Kandungan garam akan mengikat air dalam tubuh sehingga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, tekanan pada pembuluh darah tersebut termasuk pembuluh darah di anus dan rektum.

·         Makanan Berlemak: makanan-makanan berlemak seperti daging, kuning telur, makanan bersantan, merupakan makanan-makanan yang harus dihindari ketika menderita hemoroid. Makanan-makanan tersebut sulit dicerna sehingga mengakibatkan sistem pencernaan bekerja ekstra yang bisa mengakibatkan hemoroid semakin parah.

·         Makanan Pedas: Memakan makanan pedas biasanya dapat memperburuk hemoroid yang sedang diderita. Makanan-makanan pedas dipercaya dapat memperburuk sistem pencernaan yang dapat berpengaruh pada memperparah kondisi hemoroid.

·         Makanan Kurang Serat: makanan-makanan yang kurang serat pada umumnya sulit dicerna dan dapat menimbulkan sembelit. Kondisi ini tentu saja dapat memperparah hemoroid yang diderita.

Selain menghindari pantangan-pantangan yang disebutkan di atas, juga direkomendasikan untuk menjaga kesehatan dan rajin olahraga. Pengobatan hemoroid juga sebenarnya cukup mudah karena sudah banyak beredar obat-obat yang diindikasikan untuk menyembuhkan hemoroid. Obat-obat untuk hemoroid biasanya merupakan obat bebas dan dapat dibeli tanpa perlu menggunakan resep dari dokter. Beberapa obat yang kami rekomendasikan adalah Mediven dan Mathuk, kedua obat ini mengandung daun ungu yang sudah terbukti efektif mengatasi hemoroid (TA).

 

Foto: pixabay.com

Sumber: dari berbagai sumber



Temukan Artikel Lainnya

Faktor Resiko Wasir

Wasir atau disebut juga hemoroid merupakan pembesaran atau pembengkakan yang terjadi pada dubur atau usus besar bagian akhir (rektum). Penyebab dan Faktor Risiko Wasir Peningkatan tekanan pada aliran darah di bagian dubur atau area sekitarnya disinyalir berkaitan dengan terjadinya ambeien. Pasalnya, tekanan yang terjadi akan mengakibatkan pembengkakan pada pembuluh darah sehingga muncul peradangan.

Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya wasir antara lain:

  1. Sembelit atau konstipasi yang terus-menerus karena asupan serat tubuh yang tidak terpenuhi
  2. Diare berkepanjangan
  3. Obesitas
  4. Adanya riwayat wasir
  5. Terlalu sering duduk dalam waktu lama
  6. Batuk dan muntah berkepanjangan
  7. Terlalu sering mengangkat beban berat
  8. Hamil
  9. Usia
Pengobatan Wasir Wasir yang ringan biasanya akan menghilang tanpa memerlukan penanganan dalam beberapa hari. Meski begitu, tetap diperlukan penanganan guna membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan mencegah wasir kambuh kembali. Beberapa metode pengobatan wasir, yaitu:


  1. Mengubah pola makan dan kebiasaan buang air besar
  2. Wasir yang terjadi karena sembelit ditangani dengan cara membuat feses menjadi lebih lunak dan membiasakan BAB secara teratur. Salah satu caranya yaitu memenuhi asupan serat harian
Setelah kebutuhan serat dan cairan tubuh terpenuhi, selanjutnya penanganan dilakukan dengan menghindari pantangan dan menerapkan kebiasaan buang air besar yang benar, seperti:


  1. Jangan menunda atau menahan buang air besar karena bisa membuat feses menjadi keras dan kering sehingga menjadi sulit dikeluarkan
  2. Hindari mengejan berlebihan ketika buang air besar karena dapat membuat wasir memburuk

Sumber: halodoc

Bagi penderita wasir, kini hadir kapsul Mediven yang terbuat dari bahan-bahan herbal yang diramu dan diproses secara modern dengan menerapkan standar cara pembuatan obat yang baik sehingga aman, terjamin dan efektif untuk mengatasi wasir. Mediven membantu meringankan gejala wasir dan dapat melancarkan buang air besar. Kapsul Mediven tersedia di marketplace, K24 dan apotek di sekitar Anda.


BACA LEBIH LANJUT

Kenali Obat Palsu

Trend pembelian obat secara online saat ini sedang banyak di gandrungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Jika sesekali melihat market place maupun media sosial, begitu banyak obat-obatan terutama obat herbal yang dijual dengan klaim yang cenderung berlebihan. Banyaknnya testimonial tentu saja menjadi daya tarik bagi calon pembeli sehingga tanpa mempertimbangkan aspek keamanan maupun legalitas obat tersebut. Sebetulnnya, sah-sah saja membeli obat secara online tetapi harus tetap melihat aspek keamanan terlebih bisa jadi obat yang diperoleh adalah obat palsu. Walaupun membeli secara langsung di Apotek juga masih beresiko mendapatkan obat palsu, tetap saja lebih riskan pembelian secara online.

Untuk mengantisipasi mendapatkan obat palsu, berikut adalah beberapa tips untuk mengenali keaslian obatyang akan kita beli.

1. Teliti kemasannya

Pada saat pembelian obat, cobalah untuk meneliti kemasannya. Coba di cek apakah kemasannya masih bagus atau sudah rusak, apakah masih tersegel dengan baik atau segelnnya sudah rusak. Coba juga teliti apakah ada hal-hal yang mencurigakan dikemasannya sehingga kita bisa yakin bahwa obat tersebut obat asli.

2. Cek kelengkapan Obat

Biasannya obat yang asli pada kemasannya akan mencantumkan nomer ijin edar, tanggal kadaluarsa, dan adanya nomer batch produksinnya. Jika salah satunnya tidak ada maka patut dicurigai bahwa obat yang akan kita beli adalah obat palsu. Pada kemasan obat juga pasti akan dicantumkan produsen pembuat obat tersebut.

3. Cek BPOM

Jika obat yang akan dibeli adalah obat baru atau obat yang kurang familier, maka lebih baik untuk mengecek nomer ijin edar yang tertera di kemasannya. Pengecekan tersebut bisa diakses dengan menggunakan ponsel dengan mengunjungi website BPOM. Jika data nomer ijin edar yang diperoleh dari hasil cek tersebut sama dengan data yang ada di kemasan, maka bisa di katakan obat tersebut asli dan sudah memiliki ijin edar sehingga aman untuk digunakan.

4. Belilah di tempat yang terpercaya

Pembelian obat, terutama untuk obat-obat resep maupun obat keras, atau obat bebas terbatas, lebih baik membeli di apotek. Biasannya obat-obatan yang yang dijual di apotek berasal dari pedagang farmasi yang sudah memiliki ijin sehingga kemungkinan mendapatkan obat palsu sangat kecil.

5. Cek Daftar Ulasan

Jika pembelian secara online, cobalah luangkan waktu untuk membaca ulasan dari konsumen yang sudah lebih dulu membeli obat tersebut. Coba baca ulasan-ulasan terutama untuk ulasan yang memiliki bintang yang rendah, sehingga bisa belajar dari pembelian yang dilakukan oleh orang lain. Hindari membeli dari penjual yang tidak memiliki ulasan atau bahkan menutup kolom ulasan. Hindari juga membeli produk yang hanya dijual di media sosial dengan klaim khasiat yang berlebihan [TA].


BACA LEBIH LANJUT

Jenis-Jenis Obat Palsu

Beberapa waktu lalu negeri ini sempat dihebohkan olah berita ditemukannya vaksin palsu yang beredar dan bahkan sudah digunakan kepada anak-anak dalam program vaksin mandiri. Kabar tersebut tentu saja membuat was-was konsumen dan bisa berakibat fatal bagi anak-anak yang sudah terkena vaksin palsu. Belum lama ini juga terungkap peredaran obat palsu yang membuat konsumen semakin was-was melakukan pembelian obat. Terlebih pada saat situasi pandemik sepeti ini dimana trend pembelian obat secara online semakin meningkat, sehingga dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat palsu.

Berikut adalah beberapa jenis obat palsu yang biasa beredar:

1. Repack dari Obat Generik

Jenis obat palsu ini adalah obat yang pada dasarnnya tidak terlalu berbahaya, karena jenis obat ini hanya mengganti kemasan dri obat generik menjadi obat paten yang hargannya jauh lebih mahal. Kandungan dari jenis obat palsu ini tetap sama dan bisa memberikan efek yang diinginkan. Namun komsumen dirugikan karena harus membeli jauh lebih mahal dari yang seharusnya.

2. Kadarnnya Kurang

Jenis obat palsu ini adalah dengan mengurangi kadar dari yang seharusnnya sesuai dengan yang tercantum di dalam kemasan. Jika mengkonsumsi obat palsu seperti ini maka efek terapi yang diinginkan tidak akan tercapai dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi oleh pasien kritis.

3. Mengganti ED

Jenis lain dari obat palsu adalah dengan menghapus tanggal ED yang seharusnnya dan menggantinnya dengan tanggal ED yang baru. Obat palsu ini juga sangat berbahaya jika dikonsumsi karena bisa saja sudah terkontaminasi dan tidak memberikan efek terapi yang seharusnnya.

4. Tidak memiliki ijin edar

Obat palsu seperti ini biasannya adalah obat-obat selundupan yang masuk ke Indonesia dengan cara yang illegal. Tentu saja obat-obat ini belum terbukti keamanannya karena belum lolos pengujian dari BPOM. Bisa juga obat palsu seperti ini menjantumkan nomer ijin edar di kemasannya, tetapi nomer tersebut tidak terdaftar di BPOM atau menggunakan ijin untuk produk lain yang sejenis.

5. Berisi bahan yang tidak seharusnnya

Jika obat palsu tersebut hanya diisi dengan placebo maka tidak akan terlalu berbahaya karena biasannya placebo tidak akan memiliki efek terapi. Tetapi akan berakibat fatal jika obat-obat tersebut adalah obat yang yang dibutuhkan oleh pasien dalam keadaan kritis. Jenis obat ini akan lebih berbahaya jika diisi dengan bahan obat yang tidak seharusnnya. Biasannya terjadi pada kasus obat tradisional yang diisi oleh bahan kimia obat [TA].

BACA LEBIH LANJUT